Wednesday, 23 January 2019

Mencegah Bahaya Kegemukan yang Sangat Milenials dan simpel





Reporter : Ajis Iskandar

Jumat, 18 Januari 2019 15:16

Mencegah Bahaya Kegemukan yang Sangat Milenials
Kamu perlu berhati-hati, Sahabat Kreatif!

Sahabat kreatif - Jika dipikir-pikir, berapa banyak waktu yang kita habiskan untuk beraktivitas sehari-hari?

Mungkin banyak orang berpikir kalau kita cukup aktif dalam merampungkan segala aktivitas di tiap harinya mulai dari pagi sampai malam hari.

Namun nyatanya masih banyak orang di Indonesia yang dinilai kurang gerak. Pada 2013, 26,1 persen masyarakat lokal dianggap kurang gerak, dan di 2018 meningkat mencapai 33,5 persen.

Kebiasaan buruk ini berhubungan dengan meningkatnya prevalensi overweight pada generasi millenial dan kasus obesitas.

" Menurut data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) angka prevalensi overweight di usia produktif meningkat dari 11,5 persen pada 2013, menjadi 13,6 persen di tahun lalu. Sedangkan angka obesitas meningkat tajam dari 14,8 persen di 2013 jadi 21,8 persen di 2018," kata Elin Waty, Presdir Sun Life Financial Indonesia di FX Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis 17 Januari 2019.

Untuk menghindari terjadinya obesitas pada tubuh kita, setiap orang perlu memantau waktu beraktivitas fisik yang dapat Mencegah Bahaya Kegemukan.

" Disarankan untuk beraktivitas 2,5-5 jam per minggunya," jelas Dokter Timnas Sepakbola Wanita Indonesia ASIAN GAMES 2018, Grace Joselini. 

Sahabat Kreatif bisa melakukan berbagai aktivitas fisik dari yang berintensitas medium hingga berat, seperti jalan kaki, bersepeda, berenang, sit up, pull up dan gerakan lainnya. 



" Lari sangat bagus untuk mencegah obesitas. Tapi, tidak disarankan untuk yang sudah obesitas. Lebih aman untuk jogging atau jalan. Karena tubuh menopang dua kali berat badan saat berlari," ungkapnya.

Selain berlari, Elin mengatakan, lompat tali atau jumping jacks juga tidak disarankan bagi penderita obesitas. " Kalau bobotnya besar sekali, disarankan untuk bersepeda atau berenang. Kalau lompat, bebannya tinggi sekali untuk lututnya."

Jika sudah mengikuti aktivitas yang disarankan, sebaiknya segera cek IMT (Indeks Massa Tubuh) dan fat percentage. Kamu belum termasuk overweight jika IMT-nya di bawah 22,9.

" Hitung IMT dengan membagi berat badan (kilogram) dan tinggi badan (meter), lalu dikuadratkan. Kategorikan sesuai tabel untuk Asia Pasifik. Kalau tabel WHO, itu untuk orang luar. Ukur juga fat percentage. Kalau kelebihan, bisa ganggu aliran darah dan menyebabkan resiko jantung," tuturnya.

Jadi, sudah siapkah Sahabat Kreatif untuk lebih aktif dan lawan obesitas?

0 comments:

Post a Comment